Layanan remote login adalah layanan yang mengacu pada program atau protokol yang menyediakan fungsi yang memungkinkan seorang pengguna internet untuk mengakses (login) ke sebuah terminal (remote host) dalam lingkungan jaringan internet. Dengan memanfaatkan remote login, seorang pengguna internet dapat mengoperasikan sebuah host dari jarak jauh tanpa harus secara fisik berhadapan dengan host bersangkutan. Dari sana ia dapat melakukan pemeliharaan (maintenance), menjalankan sebuah program atau pula menginstall program baru di remote host.
II. PEMBAHASAN
Telnet
Telnet adalah aplikasi remote login
Internet. Telnet digunakan untuk login ke komputer lain di Internet dan
mengakses berbagai macam pelayanan umum, termasuk katalog perpustakaan dan
berbagai macam database. Telnet memungkinkan pengguna untuk duduk didepan
komputer yang terkoneksi ke internet dan mengakses komputer lain yang juga
terkoneksi ke internet. Dengan kata lain koneksi dapat terjadi ke mesin lain di
satu ruangan, satu kampus, bahkan setiap komputer di seluruh dunia.
Telnet menggunakan 2 program, yang satu
adalah client (telnet) dan server (telnetd). Yang terjadi adalah
ada dua program yang berjalan, yaitu software client yang dijalankan
pada komputer yang meminta pelayanan tersebut dan software server yang
dijalankan oleh computer yang menghasilkan pelayanan tadi.
SSH (Secure Shell)
Sama halnya dengan telnet, digunakan untuk memasuki mesin
jaringan, namun SSH mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat
digunakan untuk mengkopi file secara terenkrip. Hal tersebut merupakan kelebihan dari ssh, sebelum paket ditransmisikan maka paket akan dienkrip terlebih dahulu. Proses itupun dilakukan oleh kedua pihak, klien dan server.
Perbedaan
TELNET dengan SSH
Perbedaan antara telnet dengan ssh
yang paling signifikan adalah dalam penggunaan port default, port default pada SSH yaitu 22 dan pada Telnet
yaitu 23.
SSH
memberikan alternatif yang secure terhadap remote session tradisional dan file transfer
protocol seperti telnet dan relogin. Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap
remote host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan identitas
client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS. Aplikasi seperti Telnet
tidak menggunakan enkripsi sedangkan SSH dilengkapi dengan enkripsi.
Sebab
itulah SSH (Secure Shell) dapat memberi keamanan yang lebih daripada Telnet
atau rlogin. Banyak orang menggunakan Telnet sebagai aplikasi jaringan mereka.
Sebenarnya hal tersebut kurang begitu aman sebab dalam proses mengirim atau
menerima data memungkinkan sesion kita terlihat dalam bentuk text. Sehingga
orang yang jahil yang masuk ke network kita dapat mengetahui username,
password, atau perintah-perintah yang kita baca.III. KESIMPULAN
Maka, dapat disimpulkan bahwa menggunakan telnet lebih cepat tapi tidak aman. Hal ini disebabkan karena dalam penggunaan SSH menggunakan enkripsi, jadi tingkat keamanannya lebih kuat.
IV. REFERENSI
http://imasnurzanah.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-telnet-dengan-ssh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar